Kampanye dialogis Psslon AYO di Cerenti |
KUANSING-Melihat situasi politik dan arah dukungan masyarakat yang makin terbuka untuk mendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing, Adam-Sutoyo (AYO), tentu peluang menangnya makin besar. Anggota DPRD Kuansing periode 2019-2024 dari PKB, Ongah Marwadi mengumumkan untuk mendukung pasangan AYO pada Pilkada Kuansing 2024 ini.
Diketahui, PKB merupakan partai pengusung calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing nomor urut 1 Suhardiman Amby-Mukhlisin, namun politisi senior PKB itu memilih mendukung calon nomor urut 2.
"Kami berdiri dis ini bukan sebagai tokoh masyarakat Cerenti saja. Tapi, kami berdiri di sini untuk mendukung penuh Pak Adam-Sutoyo untuk jadi Bupati Kuansing 2024. Kami melihat, antusiasme warga mendukungnya kian tinggi, sehingga saya dan kita semua meyakini, peluangnya untuk menang makin besar," kata Mawardi saat umumkan mendukung AYO di hadapan ribuan warga Desa Sikakak Cerenti, saat kampanye terbatas di desa tersebut, Kamis (7/11/2024) malam.
"Kami menilai, sosok yang tepat untuk memimpin Kuansing lima tahun kedepan ada pada paslon Adam-Sutoyo," sambungnya.
Dikatakan Marwadi, melihat situasi politik Kuansing saat ini, dirinya merasa kasihan melihat orang Cerenti, baik itu warga, ninik mamak, PNS, kepala desa, perangkat desa dan lurah.
"Kami mengimbau kepada para ASN, kades, Pak Lurah, perangkat desa bahwasanya demokrasi ini adalah dari rakyat untuk rakyat tidak ada paksaan," ujar Mawardi.
Masih kata Marwadi, dirinya menyampaikan pesan untuk ASN agar bekerja seperti ASN sesungguhnya. Karena, kalau ASN bekerja bersih mengapa harus risih.
"Kepada kepala desa, kita ini panutan di desa bekerjalah sebagai kepala desa dengan baik. Kalau kita baik, Insya Allah desa kita baik. Kami yakin, di Cerenti ini tak ada kades yang terlibat politik praktis," ujar Marwadi.
"Maka dari itu kami mengingatkan para Kades san BPD, kalau ada terlibat dalam politik praktis, hati-hati. Bersih lah kalian dalam menghadapi pilkada ini. Kita inikan panutan di desa" lanjut Marwadi.
Dikatakan Marwadi, dalam menghadapi Pilkada 2024 ada kesalahpahaman dari para pemangku adat karena dirinya menilai, para pemangku adat beranggapan perangkat adat kebijakan dari seorang bupati.
"Ini perlu kami sampaikan, siapapun Bupatinya nanti Lembaga Adat Desa pasti ada. Sebab, LAD adalah amanah Undang-undang Desa Nomor 6/2014," jelasnya.
Dijelaskan Marwadi, LAD ini diperkuat oleh Peraturan Menteri Nomor 18/2018. Artinya, kata Mawardi, LAD merupakan tuntutan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jadi jagan mau kita dibodoh-bodohi, ditakut-takuti seakan akan LAD ini lahiran dari kebijakan bupati," lanjut Marwadi.
Dijelaskan Marwadi, dirinya berpesan kepada para kepala desa agar tidak lagi ada intervensi kepada para penerima bantuan di desa untuk memilih salah satu paslon bupati.
"Kalau ada kades seperti ini janganlah. Ini perbuatan yang zolim. Ini program dari pusat. Ini hak keluarga kita yang ada di desa. Ini amanah negara. Bupati tak bisa menghapus itu. Kami tahu, karena kami ini juga mantan kades," kata dia. (ridho)