LIMAPULUH KOTA-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Limapuluh Kota melaporkan capaian kerja 2024. Dari total 158 paket proyek tender dan nontender, 155 paket berhasil diselesaikan tepat waktu, sementara tia paket masih dalam proses penyelesaian akibat kelalaian kontraktor.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Limapuluh Kota, Nono Syukri di kantornya, Senin (30/12/2024).
“Pada tahun ini, kita memiliki 158 paket kegiatan, dan sampai akhir tahun ada tiga paket yang belum selesai. Ini berarti hanya kurang dari 2 persen dari total target kerja PUPR Kabupaten Limapuluh Kota yang belum tuntas,” ungkap Nono.
Adapun tiga proyek yang belum selesai, pembangunan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota dengan progres 95 persen, jembatan Lubuak Nago Pangkalan dengan progres 75 persen dan jembatan Gantung Penarap dengan progres 97 persen.
Terkait proyek yang belum selesai, Nono menegaskan, Dinas PUPR Limapuluh Kota bersikap tegas dengan memberikan kesempatan kepada kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan, disertai denda 1 persen dari nilai proyek.
“Kelalaian ini bukan disebabkan faktor alam, melainkan murni kesalahan pengembang. Jika karena faktor alam, tentu kami akan memberikan adendum. Namun, kali ini kami mengambil langkah tegas agar pekerjaan segera tuntas,” tambahnya.
Nono juga mengungkapkan, laporan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan hasil yang positif. Dari keseluruhan proyek yang selesai, temuan BPK hanya sebesar di bawah 50 juta rupiah, jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu yang mencapai ratusan juta rupiah.
“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan menunjukkan perbaikan yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transparansi dan akuntabilitas PUPR semakin meningkat,” ujar Nono.
Pemerhati konstruksi Aulia berkomentar, secara keseluruhan, capaian kerja Dinas PUPR Kabupaten Limapuluh Kota pada 2024 layak diapresiasi. Dengan menyelesaikan 155 dari 158 paket proyek, PUPR menunjukkan kinerja yang efisien, transparan dan akuntabel. (jnd)